Poligami dan Bimbingan Belajar


Pagi ini lumayan cerah. Tadi malam tidur sendirian karena anak-anak kost pada tidur di Old Camp. Alhamdulillah bisa bangun sholat subuh walaupun tidurnya jam 12 malam. Subuhnya, anak-anak kembali.whoammm pas masih ngantuk-gantuknya dan badan masih terbujur lemes di kasur, si Bapak (nama samaran-red), teman kost ku juga yang sudah walimah, datang dan ikut berbaring di samping ku (ups... jangan berpikir jorok!!!!!). Dia kemudian berkata, “Dhi, kayaknya proyek bimbingan belajar kita gagal....” , AAHHHHHH saya sempat terkejut juga. Baru kemarin sore dengan semangat empat enamnya dia menggagas pembentukan bimbingan belajar bagi anak SMU di Soroako. Idenya dengan membuka kelas belajar di rumah kost kami, yach... dengan mengorbankan tempat nonton bareng kami serta jam tidur kami hehehehe. Dan entah mengapa, tadi subuh semuanya berubah drastis.
Usut punya usut, ternyata tadi malam istri Beliau menelpon, kemudian sempat “menasehati” agar membatalkan niatan membuka bimbel. Alasannya cuma satu, jangan sampai si Bapak tertarik dengan anak bimbingannya kemudian buntutnya.... dia tertarik untuk berpoligami.
Bukan sesuatu yang langka, toch fenomena itu lagi nge-trend sekarang. Bukan sejarah yang dibuat-buat, tetapi dulu Rasulullah juga berpoligami, tetapi proses pembelajaran yang Beliau lakukan pun masih tetap berjalan dan “audience” nya pun ada yang akhwat. Cemburukah istri-istri Beliau? Menurut sejarah, Aisyah Radiyallahu Anhu adalah pencemburu berat terhadap Rasulullah. Tetapi dengan sangat sabarnya, Rasulullah men-tarbiyah Aisyah dan keluarga mereka pun masih bertahan. Akhirnya, istri-istri Beliau sangat paham atas keputusan Baginda Rasulullah untuk berpoligami. Dan “bimbingan belajar” Beliau pun tetap jalan. Karena kuncinya, yach proses tarbiyah tadi.
Inilah yang menjadi bukti bahwa poligami bukan menjadi penghalang untuk tetap melakukan proses pembelajaran (Tarbiyah-red), mengajar dan belajar, termasuk membuka bimbingan belajar kan ???? hehehehehe
Dan saya pun nyeletuk, “kak, kasi’ tau istri ta’. Nanti kelasnya di hijab ji !!!!, dan jangan mi khawatir karena anak bimbingannya akhwat dan ikhwan yang duduk di TK nol besarnya Al-Ikhwan hehehehehehe” kemudian dia pun berlalu, mandi kemudian kerja. Dan saya......, menggenapkan jam tidur yang masih ganjil.

0 comments: