aku dan halte bus

halte itu...
banyak orang yang datang,
berteduh di bawahnya,
atau sekedar mencari rezeki disekitarnya.
banyak pula orang yang datang dan pergi disetiap harinya.
ada yang membersihkannya... ada pula yang mengotorinya.
namun halte itu diam saja,seakan pasrah apapun yang terjadi padanya...

aku itu.... ya aku.
tidak banyak orang yang datang dan pergi dariku,
mereka datang mencari keteduhan,
atau sekedar mencari rasa tenang dariku,
mereka datang sebagai teman, sahabat,
atau kalo mau sedikit beruntung... mereka hadir dengan cinta
lalu kemudian ada yang pergi....
dengan isyarat, ataupun tiba-tiba.
yang tinggal hanya kisah, entah senang ataupun sedih.
namun akupun tetap diam, tapi tidak untuk pasrah.

aku dan halte bus.....
mungkin kisahnya sama, cuma ada sedikit perbedaan.
aku masih punya rasa....

puisi cinta seorang akuntan



Wahai belahan jiwaku...
Debetlah cintaku di neraca hatimu
Kan ku jurnal setiap transaksi rindumu
Hingga setebal Laporan Keuanganku

Wahai kekasih hatiku...
Jadikan aku manager investasi cintamu
Kan ku hedging kasih dan sayangmu
Di setiap lembaran portofolio hatiku
Bila masa jatuh tempo tlah tiba

Jangan kau retur kenangan indah kita
Biarlah ia bersemayam di Reksadana asmara
Berkelana di antara Aktiva dan Passiva

Wahai mutiara kalbu ku
Hanya kau lah Master Budget hatiku
Inventory cintaku yang syahdu
General Ledger ku yang tak lekang ditelan waktu.