NEGERIKU BUKAN UNTUK DIJUAL

Hari ini Presiden kita sedang mengadakan kunjungan ke Jepang. Setelah mendapatkan kunjungan “kehormatan” Presiden Goerge W Bulshit (upssss…). Kali ini Presiden kita bertandang ke negeri matahari terbit, Jepang. Tujuannya… yang jelas bukan untuk menikmati sun risedi sana, tetapi membicarakan beberapa agenda-agenda kerjasama di bidang ekonomi dan politik.
Hal yang sangat menarik bagi saya, baru-baru ini kedatangan Bush sudah menimbulkan beberapa kontroversi. Banyak orang yang tidak setuju dengan kedatangannya, tetapi ada juga sangat setuju dengan kedatangan Bush tersebut. Mengutip dari beberapa media, agenda yang dibicarakan seputar hal-hal yang berkaitan dengan investasi dan energi. Bush menawarkan bantuan (tepatnya pinjaman mecekik leher) jutaan dollar untuk pembangunan Indonesia. Dia juga menawarkan bantuan untuk pengembangan bioenergi sebagai senergi alternative bagi dunia.
Tetapi ada selentingan bahwa kedatangan Bush lebih kuat pada motif untuk “mengamankan” investasi Amerika di negeri kita. Yach apa lagi kalau bukan Freeport dan beberapa tambang minyak milik Amerika.

Kunjungan presiden Susilo bambang Yudoyono. Apalagi kalau bukan untuk membangun kerjasama bilateral dengan Jepang. Tetapi satu hal yang menjadi perhatian saya, di www.kompas.com hari ini diberitakan bahwa isu Korea Utara akan menjadi salah satu agenda pembicaraan. Pertanyaannya, akan bagaimanakah Presiden kita menyikapi hal tersebut ???. Bukankah Negara kita tidak pernah memihak pada satu blok manapun di Dunia sebab prinsip Politik Luar Negeri kita adalah Bebas dan Aktif. Sungguh sangat kasihan jika nantinya ada kebijakan Presiden yang mengiring kita untuk ikut dalam persoalan Nuklir Korea Utara. Terlalu mahal harganya jika Negara kita “dijual” dengan berbagai kebijakan-kebijakan kerjasama tersebut. Jangan sampai Negara kita menjadi “pelacur” bagi Negara-negara adikuasa lainnya. Sebab kita adalah Negara yang berdaulat.

0 comments: